Rabu, 09 Mei 2012

Kalau Gaya Pemerintahan Moskow di Boyong ke Jakarta

Pagi ini ada berita yang mengusik mata Saya. Antara aneh, lucu dan juga tidak sih. Cuma Saya membayangkan, apa jadinya ya kalau berita itu terjadi di Indonesia ? Judulnya adalah "Presiden Rusia Baru Vladimir Putin & Perdana Menteri Baru Dmitry Medvedev". Mungkin sekilas gak ada yang aneh kalau gak suka berita Politik atau gak tau tentang berita Luar Negeri. Kalau Saya pribadi agak gimana gitu.

Presiden Dmitry dan Ibu Negara Svetlana Medvedev Bertemu Ratu Margaret II dan Pangeran Henrik dari Denmark
Gimana gak aneh atau lucu ? Sekarang gini, Vladimir Putin yang memiliki nama asli Vladimir Vladimirovich Putin tuh udah menjabat sebagai Kepala Negara sebanyak 2 kali dalam masa 2000 dan 2008. Kemudian sempat "vakum" sebentar dan sekarang 2012 Ia kembali di lantik untuk yang ketiga kalinya. Kali ini masa jabatannya berbeda dari sebelumnya. Kalau sebelumnya selama 4 tahun saja kini menjadi 6 tahun. Presiden Medvedev yang sekarang menjadi Perdana Menteri menambahkan 2 tahun masa jabatan Presiden Rusia sewaktu Beliau menjadi Presiden.

Perdana Menteri Vladimir Putin Bertemu Ratu Margaret II dari Denmark
So, kalau Putin mampu menjalankan roda Pemerintahan sebagai Presiden selama 6 tahun. Beliau menyamakan rekor Pemimpin Soviet, Leonid Brezhenz yang menjabat paling lama setelah Stalin. Rusia merupakan Negara adidaya sama seperti Amerika Serikat. Dan mereka berdua (USA & Rusia) merupakan rival sejak dulu. Pernah ada ketegangan antara Amerika Serikat dan Rusia, 2 Negara adidaya. Dan Negara-Negara lain mengkhawatirkan apabila Mereka "berantem". Efeknya sangat berat. Persenjataan Amerika Serikat kuat dan Rusia pun demikian. Tapi sekarang rival Amerika Serikat bertambah 2 yaitu Cina dan Korea Utara yang mempunya persenjataan yang tak kalah hebatnya. Liberal lawan 3 Komunis.

Vladimir Vladimirovich Putin


Presiden Dmitry Medvedev Bertemu Paus Benediktus XVI
Vladimir Vladimirovich Putin (IPA: [vlʌˈdʲimʲir.vlʌˈdʲimʲirovɨtɕ.ˈputʲin]) (lahir di Leningrad, RSFS Rusia, Uni Soviet, 7 Oktober 1952; umur 59 tahun) adalah Perdana Menteri Rusia sejak 7 Mei 2008. Sebelumnya ia menjabat sebagai Presiden Federasi Rusia (2000-08). Ia menjabat Presiden Sementara Rusia pada 31 Desember 1999, saat menggantikan Boris Yeltsin dan kemudian terpilih menjadi presiden pada 7 Mei 2000. Pada 2004, ia terpilih kembali untuk masa jabatan yang kedua (dan terakhir sesuai dengan Konstitusi yang berlaku sekarang), yang berakhir pada 2008. Ia adalah mantan pejabat teras KGB lalu FSB, dinas intelijen Rusia. Putin fasih berbahasa Jerman. Putin juga adalah Ketua Umum Rusia Bersatu, partai politik dengan 70% kursi di parlemen Rusia, sejak April 2008.

Perdana Menteri Vladimir Putin Bertemu Wakil Perdana Menteri Republik Rakyat Cina Li Keqiang
Vladimir Vladimirovich Putin lahir pada tanggal 7 Oktober 1952 di St Petersburg yang pada saat itu dikenal dengan nama Leningrad. Dia sebagai anak tunggal karena kedua saudaranya meninggal ketika masih kecil, yang pertama ketika lahir yang kedua karena dipteri. Sekalipun mengakui pemerintahan Komunis, Putin dibaptis berdasarkan kepercayaan Gereja Ortodoks. Ketika masa muda, sering dipanggil Putka. Ayahnya, Vladimir Spiridonovich Putin, adalah karyawan lepas dari sebuah pabrik dan meninggal pada bulan Agustus 1999. Ibunya Maria Ivanovna Putina, meninggal 6 bulan lebih awal.

Presiden Dmitry dan Ibu Negara Svetlana Medvedev Bertemu Presiden Azerbaijan Ilham dan Ibu Negara Mehriban Aliyev
Putin memiliki kemampuan yang cukup baik dalam berbahasa Inggris dan bahasa Jerman serta memiliki keterampilan dalam bela diri khususnya sambo (bela diri ala Rusia) dan judo, bukan perokok dan bukan pemabuk berat.

Bendera Kebangsaan Rusia, St.Andrew | Государственный флаг России,Андреевский
Vladimir Putin menikahi Lyudmila pada tahun 1978 dan memiliki dua anak Katya (1985) dan Masha (1986). Kedua duanya lahir di Dresden, Jerman dan saat ini bersekolah di sekolah internasional di Moskwa. Dia memiliki binatang peliharaan berupa seekor anjing pudel yang dipanggil Tosca. Lyudmila sendiri seorang lulusan sarjana bidang filologi pada Universitas Negeri Leningrad. Setelah lulus dia bekerja sebagai pramugari di Kaliningrad dan sekarang sebagai pengajar. Dia memiliki keterampilan dalam berbahasa Inggris, Jerman dan Spanyol. (Sumber Wikipedia)

Perdana Menteri Vladimir Putin Bertemu Perdana Menteri India Manmohan Singh
Putin juga Presiden yang terang-terangan merangkul Kaum Muslim Rusia. Islam di Rusia merupakan agama kedua terbesar. Rusia juga mempunyai 4000 Masjid. Fantastik ya. Kalau di Amerika Serikat mungkin gak ada deh. Hahaha... Ada tapi gak segitu jumlahnya. Mungkin kehidupan Vladimir Putin naik turun. Setelah menjabat sebagai Presiden pada periode pertama ketika itu kemudian di periode kedua Ia menjadi Perdana Menteri. Setelah itu Ia naik "pangkat" sebagai Presiden untuk periode kedua. Kemudian turun lagi kembali menjadi Perdana Menteri. Dan di periode ketiga, Ia naik lagi menjadi Presiden. Sungguh luar biasa bukan ?

Pelantikan Vladimir Putin Sebagai Presiden Rusia, 7 Mei 2012
Kenapa luar biasa ? Jadi ketika Putin jadi Presiden, Perdana Menterinya itu Medvedev. Medvedev naik menjadi Presiden, Putin jadi Perdana Menterinya. Putin kembali jadi Presiden, Medvedev jadi Perdana Menterinya. Luar biasa gak sih ? Hahaha... Sayangnya gak akan ada hal itu di Indonesia. Bayangkan, mungkin gak sih kalau Yudhoyono jadi Presiden kemudian Boediono jadi Wakil Presiden. Boediono kemudian naik jadi Presiden, Yudhoyono jadi Wakil Presidennya. Mungkin ? Gak kayanya. Hahaha...

Presiden Dmitry Medvedev dan Perdana Menteri Vladimir Putin Dalam Parade Militer 9 Mei 2010
Sebenernya penting gak sih bilang kalau hal tersebut yaitu turun naiknya kekuasaan di bilang sakit ? Kan Putin naik, Medvedev turun. Medvedev naik, Putin turun. Tapi Mereka berdua dalam lingkup yang sama. Di Pemerintahan. Kalau menurut Saya sah-sah saja. Selama masih ada yang mendukung. Entah itu di bayar atau gak tapi ya sah. Apa jadinya coba kalau masa jabatan Presiden Indonesia selama 8 tahun ? jadi batas periodenya cuma boleh 2 kali. Jadi total kalau itu benar-benar terjadi misal Presiden Yudhoyono jadi memimpin selama 16 tahun. Tapi berhubung hal tersebut sudah pernah di lakukan. Malah berakibat fatal menurut sebagian Orang ketika era Orde Baru. Jadinya sewaktu di lemparkan isu kalau periode jabatan Presiden bisa 3 kali. Dengan terang-terangan oposisi dan sebagian Masyarakat Indonesia menolaknya.

Istana Kepresidenan Rusia, Kremlin
Mungkin karena trauma itu kali ya. Tapi yang Saya lihat menjelang Pemilu 2014, kandidatnya itu-itu aja deh. Ada tambahan sih Aburizal Bakrie. Cuma apa Ia Beliau bisa menang ? Kalau misal Beliau menang, apa gunanya demo lumpur Lapindo ? Wong Beliau di pilih jadi Presiden. Tapi kembali lagi ke soal sah. Kalau sebagian Masyarakat mendukung pencalonan Aburizal Bakrie dan oleh MPR/DPR di sahkan. Ya sah. Yang menolak berarti cuma bisa mengkritik, jadi oposisi atau melakukan revolusi. Tapi Saya rasa janganlah revolusi-revolusi. Percuma. Dulu Kita meneriakkan reformasi, hasilnya ya gini-gini aja. Haha... Tapi Saya optimis kok kalau dalam tahun-tahun mendatang Indonesia bisa maju. I hope soooooo.... Anyway, gak tau kenapa Saya lebih ngefans sama Medvedev loh. He is a unic President of Russia. Hahaha....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar